Monday, March 2, 2015

Penetapan Asiditas dan Alkalinitas dalam sampel air

Asiditas dan Alkalinitas dalam sampel air


Alat
No
Nama alat
Spesifikasi
Jumlah
1
Beaker gelas
100 mL
2
2
Beaker gelas
250 mL
2
3
Beaker gelas
600 mL
1
4
Pipet tetes
-
2
5
Gelas ukur
100 mL
2
6
Corong
Kaca
2
7
Kertas saring
-
Secukupya
8
Buret
50 mL
2
9
Klem & Statif
Besi
2 pasang
10
Erlenmeyer
250 mL
2
11
Pipet ukur
25 mL
1

Bahan
No
Nama bahan
Spesifikasi
Jumlah
1
NaOH
0,1 N
Secukupnya
2
HCl
0,1 N
Secukupnya
3
Sampel air
Air sumur
Secukupnya
4
Indikator PP

Secukupnya
5
Indikator MO

Secukupnya


A.  Prosedur kerja Asiditas
1.         Ambil 100 mL sampel air, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL
2.         Tambahkan 5 tetes indikator phenolphthalein
3.         Titrasi dengan larutan standar NaOH  0,1 N sampai berwarna rose, catat volume pemakaian NaOH, misalnya p mL.
4.         Lalu tambahkan 5 tetes indikator metil jingga.
5.         Titrasi kembali dengan larutan standar HCl  0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi jingga merah. Catat volume pemakaian HCl, misalnya q mL.

B.  Prosedur kerja Alkalinitas
1.         Titrasi dengan indikator phenolphthalein
2.         Sampel diambil 100 ml lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml.
3.         Kemudian ditambahkan 2-3 tetes indikator phenolphtalein.
4.         Jika setelah ditambah indikator, larutan tidak berwarna maka kadar OH- dan CO32- kecil sekali atau nilai P=0.
5.         Jika setelah ditambah indikator larutan menjadi berwarna merah lembayung maka larutan dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga larutan menjadi tidak berwarna dan dicatat volume titrasi.


VI.            Data Pengamatan

No.
Sampel
Volume NaOH
Volume HCl
I
II
Rata-rata
I
II
Rata-rata
1
Air sumur ZZZZ
2,8 mL
2,8 mL
2,8 mL
7,5 mL
7,7 mL
7,6 mL
2
Air sumur XXXX
2,5 mL
2,3 mL
2,4 mL
6,5 mL
6,3 mL
6,4 mL

N NaOH  = 0,0804 N
N HCl      = 0,0962 N



VII.            Perhitungan
Air sumur ZZZZ :

CO2 (mg/L)          = 1000/100 x p x N NaOH x BE CO2
                             = 1000/100 x 2,8 mL x 0,0962 N x 22
                             = 59,2595 mg/L

HCO3- (mg/L)      = 1000/100 x [(q x N HCl) – (p x N NaOH)] x BE HCO3-
                                       = 1000/100 x [(7,6 mL x 0,0804) – (2,8 x 0,0962) x 61
                             = 10 x (0,61104 – 0,26936) x 61
                             = 208,43 mg/L

Air sumur XXXX

CO2 (mg/L)          = 1000/100 x p x N NaOH x BE CO2
                             = 1000/100 x 2,4 mL x 0,0962 N x 22
                             = 50,7936 mg/L

HCO3- (mg/L)      = 1000/100 x [(q  x N HCl) – (p x N NaOH)] x BE HCO3-
                                       = 1000/100 x [(6,4 mL x 0,0804) – (2,4 x 0,0962) x 61
                             = 10 x (0,51456 – 0,23088) x 61
                             = 173,05 mg/L

VIII.            Pembahasan
Asiditas adalah hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-, CO2, H2S, asam-asam lemak, dan ion-ion logam asam, terutama Fe3+. Asiditas lebih sukar ditentukan daripada alkalinitas, karena dua kontributor utamanya adalah CO2 dan H2S merupakan larutan volatile yang segera hilang dari sample.(Syafila, Mindriany)
Asam kuat seperti H2SO4 dan HCl dalam air dikenal dengan istilah “asam mineral bebas” (free mineral acid). “Acid Mineral Water” mengandung asam mineral bebas dalam konsentrasi yang harus diperhitungkan. (Manahan,Stanley).
Reaksi-reaksi yang terjadi :
Asiditas H+ + OH- à H2O
CO2 + OH- à HCO3-
HCO3- + H+ à H2O + CO2
Alkalinitas OH- + H+ à H2O
CO32- + H+ à HCO3-
HCO3- + H+ à H2O + CO2
Pengukuran nilai asiditas dan alkalinitas sebaiknya dilakukan maksimal 14 hari dari pengambilan sampel karena adanya gas H2S dan CO2 yang mudah menguap dan segera hilang dari sampel
CO2 + OH- HCO3-
H2S + OH- HS +H2O
Sampel xxxx air Disaring, penyaringan ini dilakukan untuk menghilangkan zat-zat padat yang terdapat pada sampel air. Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam erlenmeyer. Ditambahkan indikator PP sebanyak 5 tetes, pada penambahan indikator PP pada sampel air sumur xxxx ini tidak terjadi perubahan warna, hal ini menunjukkan alkalinitasnya negatif sehingga dilakukan pengujian asiditas saja. Maka dilakukan peniteran dengan NaOH 0,1 N sampai warna sampel berubah menjadi warna lembanyung, volume NaOH yang diperlukan untuk mencapai titik akhir yaitu 2,5 mL pada peniteran pertama dan 2,3 mL pada peniteran kedua. Semakin banyak volume NaOH yang digunakan untuk mencapai titik akhir semakin tinggi pula kadar CO2 dalam sampel tersebut. Setelah melakukan titrasi dengan NaOH, sampel ditambahkan indikator MO dan dilanjutkan untuk peniteran kedua dengan larutan HCl 0,1 N. Pada penambahan indikator MO warna larutan menjadi warna orange  kemudian dilakukan peniteran dengan larutan HCl 0,1 N sampai warna menjadi merah muda, pada peniteran volume HCl yang diperlukan untuk mencapai titik akhir yaitu 6,5 mL pada peniteran pertama dan 6,3 mL pada peniteran kedua.
Air sumur XXXX memiliki kadar CO2 sebesar 50,7936 mg/L dan kadar HCO3- sebesar 173,05 mg/L. Kadar CO2 air sumur XXXX ini melebihi ambang batas yaitu 20 mg/L sedangkan kadar HCO3- masih dalam keadaan normal atau tidak melebihi ambang batas yaitu 500 mg/L.
Pengamatan sampel air sumur XXXX dan Air sumur ZZZZ sama, hanya saja volume titrasi yang berbeda pada peniteran dengan larutan NaOH 0,1 N didapatkan volume NaOH pada peniteran pertama sebanyak 2,8 mL dan juga 2,8 mL pada peniteran kedua. Peniteran dengan larutan HCl 0,1 N diperoleh volume HCl pada peniteran pertama sebanyak 7,5 mL dan 7,7 mL pada peniteran kedua.
Air sumur ZZZZ memiliki kadar CO2 sebesar 59,2595 mg/L dan kadar HCO3- sebesar 208,43 mg/L. Kadar CO2 air sumur ZZZZ ini melebihi ambang batas yaitu 20 mg/L sedangkan kadar HCO3- masih dalam keadaan normal atau tidak melebihi ambang batas yaitu 500 mg/L.
Air sumur XXXX maupun ZZZZ masih bisa dikomsumsi dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghilngkan kadar  CO2 yang tinggi


1.    Kadar CO2 pada air sumur ZZZZ sebesar 59,2595 mg/L.
2.    Kadar HCO3-  pada air sumur ZZZZ sebesar 208,43 mg/L.
3.    Kadar CO2 pada air sumur XXXX sebesar 50,7936 mg/L.
4.    Kadar HCO3- pada air sumur XXXX sebesar 173,05 mg/L.

1 comment: